Kriminal

Demo Pilrek UHO Ricuh, Rektor Nyaris Adu Fisik dengan Dosen di Hadapan Mahasiswa

374
×

Demo Pilrek UHO Ricuh, Rektor Nyaris Adu Fisik dengan Dosen di Hadapan Mahasiswa

Sebarkan artikel ini
Pilrek UHO, Demo Mahasiswa, Universitas Halu Oleo, Kendari, Kericuhan, Rektor, Dosen, Kecurangan, Zamrun Firihu, Pendidikan Tinggi

KENDARI, – Demonstrasi menolak hasil Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari tahun 2025 pada Kamis (10/07/2025) siang berakhir dengan kericuhan. Aksi protes yang menyuarakan dugaan kecurangan ini memanas hingga nyaris terjadi adu fisik antara Rektor UHO, Prof. Zamrun Firihu, dengan seorang dosen di tengah kerumunan ratusan mahasiswa.

Insiden panas itu pecah di depan gedung rektorat, saat ratusan mahasiswa berkumpul menyuarakan penolakan terhadap hasil Pilrek yang akan menggantikan Prof. Zamrun. Massa menuding proses Pilrek UHO 2025 diwarnai kecurangan, bahkan menyebut adanya intervensi rektor petahana untuk memenangkan calon terpilih, Prof. Armid.

Situasi semakin memanas ketika Prof. Zamrun muncul menemui para mahasiswa. Namun, ketegangan yang menyelimuti suasana membuat upaya dialog gagal terwujud. Massa mahasiswa terus mendesak masuk ke dalam gedung rektorat, bahkan meminta mobil komando aksi mendekat ke pintu masuk untuk memimpin orasi.

Saat Prof. Zamrun berupaya menghadang laju mobil aksi sembari berucap, “Jangan mi, jangan mi,” seorang dosen berinisial LE tiba-tiba maju menghadang rektor. Momen ini sontak memicu saling dorong dan nyaris berujung pada adu jotos.

“Biar rektor saya tidak takut,” tantang dosen LE, mengindikasikan ketidakgentarannya terhadap posisi rektor.

Ketegangan berhasil diredam setelah petugas keamanan kampus dan beberapa staf dengan sigap melerai keduanya. Meskipun adu fisik berhasil dihindari, bentrokan kecil antara massa mahasiswa dan pihak kampus tak dapat dielakkan. Pascainsiden tersebut, Prof. Zamrun segera meninggalkan lokasi demonstrasi.

Koordinator aksi, Ferli Muhammad Nur, menegaskan bahwa demonstrasi ini merupakan bentuk protes keras terhadap hasil Pilrek UHO 2025 yang mereka nilai sarat kecurangan. Ia secara terang-terangan menuding rektor aktif telah ikut campur dalam mengatur hasil pemilihan.

Lagi Viral, Baca Juga  Polres Kolaka Timur Tangkap Dua Pelaku Curanmor di Lambandia

“Ada cawe-cawe dari pihak birokrasi kampus. Seharusnya pemilihan rektor itu digelar minimal masa jabatan rektor berakhir. Faktanya, proses pemilihan dilakukan 3 bulan sebelum masa jabatan habis,” ujar Ferli, menyoroti kejanggalan jadwal pemilihan.

Ferli juga menuding Prof. Zamrun melakukan intervensi dengan membuat peraturan baru yang secara drastis mengurangi jumlah anggota senat dari 121 menjadi 49, tepat sebelum pemilihan.

Menurutnya, tindakan rektor ini telah menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan mahasiswa. Ia juga menyoroti keputusan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Dikti Saintek) yang memperpanjang masa jabatan Prof. Zamrun selama tiga bulan.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!