Kendari – Ambisi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mencapai kedaulatan pangan terus digenjot.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, langkah konkret diambil melalui kolaborasi strategis dengan Universitas Halu Oleo (UHO) dalam program cetak sawah rakyat (CSR) seluas 6.745 hektare.
Proyek monumental ini berawal dari pertemuan Gubernur Andi Sumangerukka dengan Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman.
Hasilnya, Sultra mendapat alokasi besar cetak sawah di enam kabupaten: Kolaka, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, dan Bombana.
Masing-masing wilayah mendapatkan jatah lahan yang bervariasi, menunjukkan prioritas pembangunan sektor pangan yang merata.
Sebelum tahap konstruksi dimulai, proyek ini memerlukan tahapan Survei, Investigasi, dan Desain (SID) yang presisi.
Di sinilah peran UHO melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) menjadi kunci.
Kerjasama ini dimungkinkan karena UHO memiliki sumber daya manusia (SDM) dan akademisi yang kompeten untuk menjalankan SID sesuai standar teknis yang ditetapkan.
Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, Prof. Dr. Ir. Muhammad Taufik, M.Si., menyatakan bahwa tim SID dari UHO telah bekerja dengan profesionalisme tinggi.
“Tim SID telah melaksanakan pekerjaan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dengan baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini hasil survei aspek sosial, ekonomi, dan kesesuaian lahan telah mencapai 1.065 hektare dan akan segera memasuki fase desain.
Kerja tim SID ini, yang melibatkan para ahli seperti Dr. Syamsualam, SP, M.Sc., Ir. Baso Mursidi, MT, dan Dr. La Ode Alwi, membuktikan bahwa kompetensi perguruan tinggi lokal setara dengan lembaga profesional lain di Indonesia.
Pelaksanaan SID kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Selain SOP yang lebih lengkap, penggunaan teknologi terkini dalam pemetaan menjadi faktor penentu keberhasilan.
Akurasi data menjadi sangat vital sebagai prasyarat utama sebelum memasuki fase konstruksi.
Program CSR ini tak hanya menambah luas lahan baku pertanian, tetapi juga diyakini akan meningkatkan produksi dan produktivitas padi di masa depan.
Hal ini selaras dengan visi Pemerintah Provinsi Sultra di bawah kepemimpinan Pj. Gubernur Andi Sumangerukka dan Wakil Gubernur Ir. Hugua, untuk mewujudkan Sultra yang maju, aman, sejahtera, dan religius.
Sinergi antara pemerintah daerah dan institusi akademis ini menjadi model kolaborasi yang efektif dalam mengakselerasi pembangunan, khususnya dalam menjaga ketahanan pangan daerah. (Red)