KENDARI – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sulawesi Tenggara dan BPJS Ketenagakerjaan resmi menjalin sinergi dan kolaborasi untuk perluasan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di Sultra. Kerjasama ini diresmikan dalam kegiatan sosialisasi dan penandatanganan MoU di Kendari, 9 Oktober 2025.
Sinergi ini bertujuan menyamakan persepsi dan berkolaborasi dalam implementasi perlindungan jaminan sosial bagi para amil zakat dan mustahik. Salah satu fokus utama pembahasan adalah pemberian perlindungan bagi imam masjid sebagai bagian dari perlindungan tokoh keagamaan.
Ketua BAZNAS Provinsi Sultra, Punardin, menegaskan komitmen lembaganya dalam hal ini. “Tahun ini BAZNAS Sultra memprogramkan iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk imam masjid,” terangnya.
Kepala Biro Kesra Sultra, Saido Bonsai, yang sekaligus membuka kegiatan, menyatakan sinergi ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah daerah untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat, termasuk pekerja rentan, memperoleh perlindungan.
“Bagi pekerja rentan seperti imam masjid, dua program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) merupakan bentuk perlindungan dasar yang sangat penting ketika terjadi musibah atau risiko, keluarga tidak dibiarkan menanggung sendiri tetapi mendapatkan perlindungan yang layak dan bermartabat,” pungkas Saido Bonsai.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kendari, Gatot Prabowo, menyambut baik sinergi ini. Ia menjelaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk melindungi semua pekerja, baik formal, informal, termasuk profesi keagamaan. Dengan adanya perlindungan ini, pekerja diharapkan dapat bekerja dengan lebih tenang dan produktif.
Penandatanganan MoU yang dilaksanakan di sela-sela kegiatan ini menjadi payung hukum bagi BAZNAS dan BPJS Ketenagakerjaan untuk bersama-sama mengimplementasikan program jaminan sosial di Sultra.
