Kendari, – Pemandangan tak biasa mewarnai Markas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa, 29 Juli 2025. Tumpukan knalpot brong, yang dikenal karena suaranya yang memekakkan telinga, dimusnahkan secara simbolis. Aksi ini merupakan puncak dari Operasi Patuh Anoa 2025 yang telah sukses digelar Polda Sultra.
Acara pemusnahan ini dihadiri langsung oleh sejumlah pejabat penting, menunjukkan komitmen kuat dalam menertibkan lalu lintas di Bumi Anoa. Terlihat hadir Komandan Korem 143/HO Brigjen TNI R. Wahyu Sugiarto, S.I.P., M.Han, yang didampingi Wakapolda Sultra Brigjen Pol Amur Chandra Juli Buana, S.H., M.H., serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sultra. Tak ketinggalan, pejabat utama Polda Sultra dan perwakilan komunitas roda dua serta roda empat turut menyaksikan momen penting ini.
Kehadiran Komandan Korem 143/HO Brigjen TNI R. Wahyu Sugiarto dalam kegiatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan menggarisbawahi dukungan penuh dan sinergi antara TNI dan Polri dalam menjaga ketertiban serta keamanan masyarakat. Ini menjadi bukti konkret bahwa penegakan aturan lalu lintas, khususnya terkait penggunaan knalpot tidak standar, adalah tanggung jawab bersama lintas sektor. Partisipasi TNI dalam pemusnahan ini mengirimkan pesan kuat tentang kolaborasi solid antarlembaga dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga Sultra.
Operasi Patuh Anoa 2025 sendiri telah berlangsung selama 14 hari, dimulai sejak 14 Juli hingga 27 Juli 2025. Fokus utama operasi ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat Sultra agar lebih patuh pada aturan berlalu lintas, sekaligus menindak tegas pengguna knalpot yang tidak sesuai standar pabrikan. Knalpot brong, yang sering menjadi keluhan masyarakat karena polusi suara yang ditimbulkannya, menjadi target utama penertiban.
Brigjen Pol Amur Chandra Juli Buana dalam sambutannya menegaskan, penertiban knalpot brong bukan semata-mata soal penindakan, namun juga upaya menciptakan kenyamanan dan ketertiban bagi seluruh pengguna jalan. “Kami ingin masyarakat merasakan kenyamanan di jalan raya, bebas dari gangguan suara bising knalpot yang tidak sesuai aturan,” ujarnya.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI dan komunitas otomotif, menjadi kunci keberhasilan operasi ini. Partisipasi mereka menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya tertib berlalu lintas sudah semakin meluas di kalangan masyarakat Sultra. Pemusnahan ribuan knalpot brong ini diharapkan menjadi pesan jelas bagi para pelanggar untuk segera mengganti knalpotnya dengan yang standar, demi terciptanya lalu lintas yang aman, tertib, dan nyaman bagi semua. **
