Peristiwa

Pipa Vale Bocor, 30 Hektare Sawah Petani di Towuti Gagal Panen

220
×

Pipa Vale Bocor, 30 Hektare Sawah Petani di Towuti Gagal Panen

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Insiden kebocoran pipa minyak milik PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menuai sorotan serius.

Sebanyak 30 hektare sawah di Kecamatan Towuti dilaporkan gagal panen total akibat tumpahan minyak tersebut, yang secara langsung merugikan para petani.

Dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono membeberkan skala kerusakan yang terjadi.

“Terdampaknya ada 30 hektare sawah gagal panen. Penanggulangannya sudah dilakukan isolasi,” kata Sudaryono pada Selasa, 16 September 2025.

Sudaryono menegaskan bahwa PT Vale Indonesia berkomitmen untuk memberikan kompensasi penuh kepada para petani yang terdampak.

Kementan juga akan turun tangan langsung untuk memastikan kerugian masyarakat benar-benar tertangani.

“Bentuk pertanggungjawabannya akan ada kompensasi untuk petani oleh perusahaan yang bersangkutan dan tim dari Kementerian Pertanian juga akan segera koordinasi ke wilayah daerah tersebut untuk memastikan bahwa kerugian dari masyarakat itu tertangani,” jelasnya.

Menanggapi kekhawatiran anggota DPR Slamet yang khawatir masalah ini berlarut-larut, Sudaryono menekankan pentingnya kecepatan.

“Ya harus segera dong [ganti rugi] karena orang udah mau panen nih kan, orang udah berharap-harap dapat duit gitu tiba-tiba gagal kan. Tentu saja kita berharap sesegera mungkin,” tambahnya.

Insiden kebocoran ini terjadi pada 23 Agustus 2025 di Desa Lioka, Towuti. Pipa tersebut berfungsi mengalirkan minyak dari pelabuhan Mangkasa ke pabrik Vale di Sorowako. Kebocoran diduga disebabkan oleh pergerakan tanah.

Meskipun PT Vale mengklaim operasional mereka tidak terganggu, Presiden Direktur Vale, Bernardus Irmanto, mengakui adanya potensi dampak keuangan.

Perusahaan juga telah membentuk tim tanggap darurat dan melakukan upaya pemulihan ekosistem serta evaluasi sistem keamanan pipa. Namun, hingga saat ini, hitungan kompensasi masih dalam proses, membuat petani tetap dalam ketidakpastian. (red)

Lagi Viral, Baca Juga  BREAKING NEWS: Rivan A. Purwantono Ditunjuk Jadi Direktur Utama Jasa Marga!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com