KENDARI, – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari tidak main-main dalam urusan pembangunan.
Guna mempercepat realisasi visi “Kota Layak Huni”, Pemkot menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Peran dan Kapasitas Camat dan Lurah di Hotel Claro, Kamis (4/9).
Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi kebijakan baru yang akan diterapkan mulai 2026.
Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, SKM., dalam arahannya menekankan posisi strategis camat dan lurah sebagai ujung tombak.
“Peran camat dan lurah sangat vital. Merekalah yang mengawal kebijakan pembangunan agar benar-benar dirasakan masyarakat,” tegas Siska.
Salah satu terobosan utama yang akan digulirkan adalah program dana kelurahan dan dana Rp 100 juta per RT.
Kebijakan ini dinilai sebagai respons terhadap minimnya anggaran kelurahan selama ini.
“Anggaran yang ada tidak sebanding dengan banyaknya kebutuhan. Dengan model baru ini, setiap RT bisa menginisiasi program nyata yang sesuai kebutuhan lingkungannya,” jelasnya.
Siska mewanti-wanti agar penggunaan dana tersebut dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Ia menekankan bahwa musyawarah menjadi kunci utama dalam penyusunan program.
“Dana ini harus direncanakan bersama masyarakat, tokoh agama, pemuda, hingga RT/RW. Jangan sampai program disusun sepihak tanpa menyerap kebutuhan riil warga,” pesannya.
Politisi perempuan ini juga memastikan bahwa semua informasi terkait anggaran dapat diakses publik.
“Tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua bisa diakses, karena kita ingin membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel,” pungkasnya. (Red)
