Ekobis

ASR Buka-bukaan: Jakarta Beri Mesin Olah Sampah, Kendari Butuh Pasokan dari Tetangga

510
×

ASR Buka-bukaan: Jakarta Beri Mesin Olah Sampah, Kendari Butuh Pasokan dari Tetangga

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Sampah, yang selama ini kerap menjadi momok dan masalah pelik perkotaan, kini justru menjadi “primadona” di mata Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Bahkan, Gubernur Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR) berkelakar, di era kepemimpinannya, “Kalau tidak ada sampahnya (maka) jadi masalah!”

Pernyataan unik namun serius ini dilontarkan Gubernur ASR saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Sultra 2025-2029 dan ekspose 100 hari kerjanya di Hotel Azizah Syariah, Kota Kendari, Selasa, 10 Juni 2025.

Lelucon ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan sampah yang efektif, terutama setelah Pemprov Sultra berhasil mendapatkan satu unit pengelolaan sampah modern dari pemerintah pusat.

Unit pengelolaan sampah canggih ini, menurut ASR, akan ditempatkan di Kota Kendari.

Namun, tantangan baru muncul: pasokan bahan baku sampah yang berkelanjutan.

“Saya mohon nanti ya khususnya daerah-daerah yang berdekatan dengan Kota Kendari, karena sampai (saat) ini kalau bahan bakunya sampah itu juga kurang, ya nanti akan bermasalah buat mesin itu,” jelas Gubernur.

Oleh karena itu, ASR secara khusus meminta dukungan dari Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Kabupaten Konawe.

“Kita minta Konawe Selatan, Konawe agar menyumbangkan sampahnya untuk diolah,” tegasnya.

Permintaan ini menandai sebuah pendekatan regional dalam pengelolaan limbah, mengubah sampah dari masalah lokal menjadi sumber daya potensial untuk Kendari.

Inisiatif ini merupakan bagian tak terpisahkan dari misi kedua ASR-Hugua, yakni “Menumbuhkan Perekonomian Melalui Konektivitas dan Penguatan Potensi Pertanian, Maritim, serta Dunia Usaha.

” Di sektor agromaritim, yang menjadi tulang punggung ekonomi Sultra, pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggot telah menjadi salah satu program unggulan. Ini adalah contoh konkret bagaimana masalah sampah dapat diubah menjadi peluang ekonomi. Maggot, larva lalat tentara hitam, dikenal efektif dalam mengurai sampah organik dan dapat menjadi pakan ternak bernutrisi tinggi.

Lagi Viral, Baca Juga  BPK Pertanyakan Komitmen Investasi Vale Usai Perpanjangan IUPK

Selain maggot, Pemprov Sultra juga menggulirkan berbagai program lain seperti Gerakan Pangan Murah di Kolaka, rehabilitasi lahan kritis, hingga pembukaan Pasar Tani yang memungkinkan petani menjual hasil panennya langsung ke konsumen. Program “Mantu” (Modal Usaha untuk Ibu-ibu) juga digulirkan untuk memberdayakan ekonomi perempuan.

Transformasi paradigma terhadap sampah ini diharapkan tidak hanya mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi. Dengan pasokan sampah yang cukup dari Konsel dan Konawe, unit pengelolaan sampah di Kendari dapat beroperasi optimal, mendukung upaya Pemprov Sultra menuju pembangunan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!