BUTON TENGAH, — Sebuah video yang diunggah di media sosial menjadi sorotan publik setelah menampilkan aksi seorang anggota DPRD Buton Tengah yang marah-marah.
Ia mengamuk lantaran adanya dugaan pungutan biaya tambahan untuk layanan ambulans. Biaya tersebut bahkan disebut mencapai Rp450 ribu hingga Rp1 juta lebih untuk rujukan ke Baubau, meskipun pasien sudah terdaftar sebagai peserta BPJS.
Dalam video yang viral di akun TikTok “pek dewan gemoi”, sang anggota dewan menyoroti kasus pasien dari Mawasangka Tengah yang dirujuk ke RSUD Lombe. Ia menegaskan, pungutan liar tersebut sangat memberatkan masyarakat kecil yang sedang berjuang melawan sakit.
“Kami tidak bisa membiarkan masyarakat miskin dibebani biaya seperti ini. Mereka sudah sakit, masa harus menanggung biaya ambulans yang tidak masuk akal,” tegas anggota DPRD tersebut.
Ia mempertanyakan, mengapa biaya tinggi tersebut tetap dikenakan, padahal pasien memiliki BPJS yang seharusnya menjamin layanan kesehatan. Menurutnya, praktik pungutan liar ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga mencederai semangat pelayanan publik yang seharusnya berpihak kepada rakyat.
Video tersebut kini telah tersebar luas, memicu beragam komentar dari warganet. Banyak yang mendukung tindakan anggota DPRD tersebut dan meminta pihak terkait segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang melakukan pungutan liar ini. **










