KENDARI — Komandan Korem 143/Halu Oleo, Brigadir Jenderal TNI R. Wahyu Sugiarto, S.I.P., M.Han., menutup secara resmi upacara kader pelatih Pencak Silat Militer (PSM) tersebar di lingkungan Korem 143/Halu Oleo. Acara yang berlangsung di Lapangan Upacara Yonif 725/Woroagi, Boro-boro, Konawe Selatan, ini dihadiri oleh 39 orang prajurit yang telah menyelesaikan pelatihan.
Dalam amanatnya, Wahyu Sugiarto menekankan bahwa pencak silat bukan sekadar seni bela diri, melainkan bagian integral dari jati diri seorang prajurit. “Pencak silat membentuk karakter disiplin, ketangguhan, dan semangat juang tanpa menyerah,” ujarnya, dikutip dari rilis Paur Penrem 143/HO, Letnan Satu Infanteri Kaharuddin, pada Rabu, 17 September 2025.
Wahyu Sugiarto juga menyoroti peran strategis para peserta pelatihan. Ia berharap mereka tidak hanya menjadi pelatih teknik bela diri, tetapi juga agen perubahan di satuan masing-masing. “Saya berharap setelah kembali ke satuan, kalian tidak hanya mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga menyebarkan ilmu yang didapatkan serta membesarkan perguruan pencak silat militer di masyarakat guna memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat,” tambahnya.
Upacara penutupan tersebut dihadiri oleh perwakilan pengurus pencak silat Provinsi Sulawesi Tenggara dan para Komandan satuan jajaran Korem 143/Halu Oleo. Acara ditutup dengan demonstrasi pencak silat oleh para peserta, menampilkan berbagai keterampilan yang telah mereka kuasai selama masa pelatihan. (red)