Daerah

PN Wangi-Wangi Kibarkan Merah Putih di Dasar Laut UNESCO, Rayakan Kemerdekaan dan HUT MA ke-80

446
×

PN Wangi-Wangi Kibarkan Merah Putih di Dasar Laut UNESCO, Rayakan Kemerdekaan dan HUT MA ke-80

Sebarkan artikel ini
Merah Putih dan Keadilan Menari di Palung Laut Wakatobi, Aksi Unik PN Wangi-Wangi Peringati HUT ke-80 MA

WANGI-WANGI – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dan HUT ke-80 Mahkamah Agung (MA) terasa begitu istimewa di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Jauh dari hiruk pikuk daratan, Pengadilan Negeri (PN) Wangi-Wangi menggelar upacara bendera yang tak biasa: menyelam ke dasar laut sedalam 19 meter di perairan Sombu Dive.

Upacara bawah laut ini bukan sekadar sensasi. Pengibaran Merah Putih di kedalaman 19 meter menyimpan makna mendalam, terinspirasi dari tanggal lahir MA pada 19 Agustus 1945. Di kedalaman itu, bendera berkibar gagah, seolah-olah alam ikut merayakan hari kemerdekaan. Ikan-ikan warna-warni berenang mengelilingi, sementara terumbu karang yang rimbun menjadi latar yang menakjubkan.

Ketua PN Wangi-Wangi, Panji Prahistoriawan Prasetyo, S.H., mengungkapkan filosofi di balik aksi ini. “Pengibaran bendera di kedalaman laut melambangkan betapa dalamnya nilai keadilan yang kami junjung, menjadi perisai bagi kehidupan laut,” ujarnya.

Aksi ini juga menjadi pesan nyata bahwa hukum tidak hanya mengatur kehidupan di darat. “Laut adalah anugerah yang harus dilindungi hukum, agar ekosistemnya tetap terjaga, lestari demi masa depan bangsa, dan bebas dari perusakan seperti bom ikan,” tegas Panji.

Pemilihan lokasi di Wakatobi juga bukan tanpa alasan. Kawasan ini bukan hanya destinasi wisata biasa, melainkan Cagar Biosfer Dunia yang diakui oleh UNESCO sejak 2012. Dengan luas 1,39 juta hektare, Wakatobi adalah rumah bagi ratusan jenis karang, ribuan spesies ikan, dan biota unik yang hanya bisa ditemukan di sana.

“Dengan panorama bawah laut yang memukau, Wakatobi adalah permata Indonesia yang patut dibanggakan,” kata Panji. “Kami ingin menunjukkan bahwa keadilan bisa berjalan seiring dengan promosi pariwisata dan pelestarian alam.”

Lagi Viral, Baca Juga  Dokumen Lengkap, Pemprov Sultra Ajukan Pelantikan Bupati Buton Tengah ke Kemendagri

Delapan penyelam yang terlibat dalam upacara ini adalah para hakim dan staf PN Wangi-Wangi. Mereka adalah Panji Prahistoriawan Prasetyo, S.H. (Ketua PN), Suwasta, S.H. (Panitera), Fransiska (Ketua DYK), serta para hakim Bilma Diffika, S.H., Akhyar Fauzan, S.H., Nugraha Hadi Yulianto, S.H., Faisal Batubara, S.H., dan Rahmad Ramadhan Hasibuan, S.H. Dua pegawai, Moh. Fajar Rizki dan Rahman, juga turut serta.

Aksi yang penuh makna ini menegaskan pesan kuat: persatuan, keadilan, dan kelestarian alam adalah napas bangsa yang harus dijaga selamanya, tidak hanya di darat, tetapi juga hingga ke palung samudra. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!