MOROWALI, — Seorang pemuda bernama Muhammad Rizal, 19, tewas akibat pengeroyokan massa di depan pos jaga Politeknik Morowali (IMIP), Desa Labota, Morowali, pada Kamis, 7 Agustus 2025. Salah satu pelaku pengeroyokan diketahui merupakan anggota polisi.
Korban, yang berasal dari Desa Asinua, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, dituduh melakukan pencurian sebelum dihakimi massa. Peristiwa tragis ini dikonfirmasi langsung oleh Kapolda Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Agus Nugroho, dalam keterangannya kepada Tempo pada Jumat (8/8).
“Warga berasumsi korban ini pelaku pencurian sehingga korban dikeroyok massa,” kata Irjen Agus. Ia membenarkan bahwa pengeroyokan tersebut melibatkan warga, petugas keamanan, karyawan, dan seorang oknum polisi berpangkat brigadir.
Hingga saat ini, pihak kepolisian telah memeriksa 19 saksi, termasuk warga, petugas keamanan, karyawan, dan anggota polisi yang terlibat. Irjen Agus menyatakan kasus ini telah naik ke tahap penyidikan dan oknum polisi yang terlibat telah ditahan.
Kapolda memastikan penanganan kasus ini akan dilakukan secara profesional, proporsional, transparan, dan akuntabel. “Tidak ada yang ditutup-tutupi. Siapapun yang terlibat akan diproses,” tegasnya.
Untuk menangani kasus ini, Kapolres Morowali Ajun Komisaris Besar Zulkarnain bersama Kabid Propam Polda Sulteng dan Dansat Brimob telah berada di Morowali. Pengeroyokan yang terjadi di lingkungan Politeknik Morowali ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi ketegangan antarwarga.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Agus mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. “Kami minta masyarakat tidak terpancing. Percayakan proses hukum kepada kami,” pungkasnya. **