KENDARI, – Jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mencapai angka mengkhawatirkan, yakni 2.023 orang hingga Mei 2025.
Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir, memicu seruan untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Hasria, mengungkapkan bahwa peningkatan kasus ini menjadi perhatian serius.
“Kasus HIV/AIDS di Kendari ini terus meningkat selama tiga tahun terakhir,” ujarnya pada Sabtu (19/7/2025).
Merujuk pada data Dinkes Kendari, pada tahun 2022 tercatat 290 pengidap HIV/AIDS. Angka ini kemudian melonjak menjadi 321 orang pada tahun 2023, dan sedikit menurun menjadi 311 orang pada tahun 2024.
Namun, memasuki pertengahan tahun 2025, lonjakan kembali terjadi dengan 131 kasus baru hingga Mei, menambah total kumulatif menjadi 2.023 orang.
Pentingnya PrEP sebagai Pencegahan dan Penurunan Konsumsi.
Untuk membendung laju penularan, Dinkes Kendari secara aktif mengimbau masyarakat yang berisiko tinggi untuk mengonsumsi Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP).
PrEP adalah obat yang diminum oleh individu yang tidak mengidap HIV untuk mencegah penularan virus. Sebagai strategi pencegahan infeksi, PrEP terbukti efektif dalam meminimalisir risiko penularan.
Namun, Hasria juga menyoroti adanya penurunan jumlah masyarakat yang mengonsumsi PrEP di Kendari. Pada tahun 2024, sebanyak 171 orang rutin mengonsumsi PrEP, namun angka ini menurun menjadi 158 orang pada tahun 2025.
“Berarti ada penurunan, ada yang berhenti konsumsi PrEP ini, padahal mencegah lebih baik daripada mengobati,” tambahnya.
Penurunan ini mengindikasikan perlunya sosialisasi dan edukasi yang lebih masif mengenai pentingnya kepatuhan dalam mengonsumsi PrEP.
Kategori Berisiko Tinggi Penerima PrEP
Dinkes Kendari mengidentifikasi enam kategori kelompok masyarakat yang sangat dianjurkan untuk mengonsumsi PrEP guna mencegah penularan HIV:
- LSL (Lelaki Seks Lelaki): Kelompok ini memiliki risiko tinggi penularan HIV melalui praktik seks.
- Pasangan yang Salah Satunya Mengidap HIV: PrEP dapat melindungi pasangan yang HIV-negatif dari penularan.
- Orang yang Sering Berganti Pasangan Seks: Risiko penularan meningkat seiring dengan jumlah pasangan seks yang berbeda.
- Pengguna Narkoba Suntik: Berbagi jarum suntik menjadi salah satu jalur penularan HIV yang paling cepat.
- Wanita yang Berhubungan Seks dengan Pria Berisiko Tinggi: Wanita yang pasangannya memiliki perilaku berisiko tinggi terhadap HIV juga perlu mempertimbangkan PrEP.
- Orang dengan Riwayat Infeksi Menular Seksual (IMS): Keberadaan IMS dapat meningkatkan kerentanan terhadap penularan HIV.
Peningkatan kasus HIV/AIDS di Kendari menjadi pengingat bagi seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, melakukan pemeriksaan dini, dan memanfaatkan upaya pencegahan yang tersedia, termasuk PrEP, demi kesehatan bersama. (Red)