KENDARI,  – Impian lama masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk memiliki jembatan penghubung Pulau Buton dan Pulau Muna kini bukan lagi sekadar wacana.
Komitmen serius Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, untuk merealisasikan proyek strategis ini semakin terlihat jelas, puncaknya dengan persiapan matang menyambut kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo ke Sultra pada Sabtu (12/7) besok.
Kunjungan Menteri Dody ini merupakan tindak lanjut dari upaya gigih Gubernur Andi Sumangerukka dalam memperjuangkan megaproyek Jembatan Buton-Muna.
Sebelumnya, pada 11 Juni 2025 lalu, Gubernur Andi telah melakukan audiensi langsung dengan Menteri Dody di Jakarta, di mana rencana pembangunan jembatan ini secara prinsip telah disetujui. Persetujuan ini menjadi angin segar bagi konektivitas di Bumi Anoa.
“Besok akan ada kunjungan dari Menteri PU. Beliau datang untuk melihat langsung lokasi pembangunan Jembatan Buton-Muna. Sebulan yang lalu saya sudah audiensi dengan beliau, dan beliau merespons positif. Kini beliau ingin memastikan kesiapan lokasi agar saat anggaran turun, tidak ada lagi kendala teknis,” ungkap Gubernur Andi Sumangerukka di Bandara Haluoleo Kendari, Jumat (11/7).
Gubernur Andi menegaskan dirinya akan mendampingi langsung Menteri Dody untuk memperlihatkan kondisi lapangan, termasuk potensi besar tambang aspal di Pulau Buton.
“Di Buton itu semua gunungnya berisi aspal, tapi ironisnya jalan-jalan di sana belum beraspal. Itu saya sampaikan langsung ke beliau saat audiensi. Alhamdulillah, beliau merespons. Kita berharap ke depan pemanfaatan aspal Buton bisa lebih optimal,” tambahnya, menunjukkan visi pembangunan yang komprehensif.
Jembatan Buton-Muna direncanakan membentang sepanjang 2,969 kilometer di atas Selat Baruta-Kolagana, dengan dua jalur masing-masing dua lajur. Yang lebih ambisius lagi, bentang utama jembatan ini akan mencapai 765 meter.
Untuk mendukung infrastruktur ini, dibutuhkan lahan seluas total 70 hektare, dibagi rata di Pulau Buton dan Muna, guna pembangunan jalan pendekat, rest area, fasilitas umum, dan area wisata laut.
Dukungan masyarakat pun luar biasa, terbukti dari masyarakat di Buton Tengah yang telah menghibahkan lahan secara sukarela, sebuah indikasi betapa proyek ini sangat diharapkan.
Pembangunan Jembatan Buton-Muna memang telah menjadi prioritas utama Gubernur Andi Sumangerukka. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Sultra, Fahri Yamsul, tak ragu menegaskan bahwa kunjungan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo ke Sultra esok hari adalah bukti nyata komitmen tinggi pemerintah pusat yang terus didorong oleh Gubernur Andi Sumangerukka.
Fahri Yamsul juga mengungkapkan, saat ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait tengah melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pembangunan Jembatan Buton-Muna bersama Balai Jalan Nasional.
“Ini bukan sekadar kunjungan biasa,” tegas Fahri Yamsul. “Melainkan tindak lanjut konkret dari pertemuan Gubernur Andi Sumangerukka dengan Menteri PU Dody Hanggodo di Jakarta beberapa waktu lalu, dan persetujuan prinsip pembangunan jembatan yang sudah diberikan. Ini jelas menunjukkan keseriusan pemerintah pusat untuk segera merealisasikan impian konektivitas Buton-Muna.”
Hal senada juga disampaikan oleh Martin Effendi Patulak, Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, yang turut berperan aktif dalam persiapan proyek monumental ini.
“Kami siap mendampingi Bapak Menteri untuk melihat langsung titik lokasi dan memastikan semua aspek teknis dan non-teknis sudah siap. Dukungan penuh dari pemerintah pusat ini menjadi angin segar bagi percepatan proyek strategis yang akan mengubah wajah ekonomi dan mobilitas masyarakat Sultra,” tegasnya.
Jika terwujud, Jembatan Buton-Muna tidak hanya akan memangkas waktu tempuh antar pulau, tetapi juga membuka keran konektivitas yang lebih efisien.
Ini akan memperlancar arus barang dan jasa, yang pada gilirannya akan memicu bangkitan ekonomi yang signifikan dan mendorong pemerataan pembangunan di kawasan kepulauan Sulawesi Tenggara. Proyek ini juga berpotensi mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus terkait penggunaan aspal Buton.
Meskipun kajian awal menunjukkan bangkitan ekonomi mungkin masih marjinal di awal, namun dampak jangka panjangnya diyakini akan sangat transformatif. Proses pembebasan lahan yang telah berjalan lancar menunjukkan komitmen kuat dari semua pihak untuk mewujudkan Jembatan Buton-Muna, sebagai tonggak percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara.
Komitmen Gubernur Andi Sumangerukka ini menjadi jaminan bagi masyarakat Sultra bahwa Jembatan Buton-Muna, yang digadang-gadang akan menjadi jembatan terpanjang kedua di Indonesia setelah Jembatan Suramadu, bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah proyek nyata yang akan segera terwujud. (red)