KENDARI – Para pemilik dan pemimpin media daring yang tergabung dalam Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) siap-siap dilantik. Momen penting ini bukan cuma seremonial, tapi juga bakal dirangkai dengan diskusi publik nasional yang mengangkat tema krusial: “Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Sultra Berbasis Potensi Lokal.”
Acara akbar ini dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 4 Juli 2025, bertempat di Hotel Claro Kendari. Yang bikin istimewa, Ketua Umum AMSI yang sekaligus CEO Tempo Digital, Anak Agung Gde Bagus Wahyu Dhyatmika, dijadwalkan hadir langsung untuk melantik sekaligus jadi narasumber utama.
Tak hanya itu, Ketua AMSI Sultra, Nuryadi, mengungkapkan bahwa pada hari yang sama, sebelum pelantikan, AMSI Sultra juga akan menggelar Kuliah Umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO). Kegiatan ini bakal melibatkan sekitar 200 peserta, terdiri dari mahasiswa dan dosen.
“Kuliah umum ini jadi bagian dari upaya kami untuk membangun kesadaran soal pentingnya jurnalisme sehat dan bertanggung jawab di era digital. Selain itu, kami juga bakal bahas terkait kecerdasan buatan (AI) di era jurnalisme masa kini. Narasumbernya langsung Ketua Umum AMSI sekaligus CEO Tempo Digital,” ujar Nuryadi, Selasa (1/6).
Adi, sapaan akrab Nuryadi, menambahkan, pelantikan pengurus AMSI Sultra ini sekaligus jadi tonggak untuk memperkuat peran media online dalam ekosistem informasi yang kredibel dan profesional. Tak hanya itu, AMSI juga akan mendorong bagaimana media siber bisa sehat secara bisnis. Tujuannya agar tetap bisa bertahan dan hadir melayani masyarakat dengan berita-berita bermutu dan mencerdaskan.
“AMSI Sultra tentu mendorong bagaimana media-media online ini bisa berkembang secara kualitas, termasuk dari sisi integritas. Ini penting! Kami ingin media online di Sulawesi Tenggara jadi bagian dari solusi masalah informasi, menyediakan informasi yang akurat dan relevan kepada masyarakat, serta berfungsi sebagai alat kontrol sosial dan edukasi,” tegasnya.
Melalui pelantikan ini, AMSI Sultra berharap media online bisa memegang peran strategis. Bukan cuma sebagai penyampai informasi, tapi juga sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi daerah. Di Sultra, peran ini jadi semakin penting dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berpangkal pada kekuatan lokal.
“Itulah mengapa kami juga menggelar workshop dengan tema ‘Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Sultra Berbasis Potensi Lokal’, karena media memang punya peranan strategis,” tambah Adi.
Salah satunya, media punya peran penting dalam mengawal kebijakan pemerintah. Lewat pemberitaan, media mengawasi implementasi program ekonomi pemerintah, menyoroti hambatan di lapangan, serta menyuarakan kebutuhan masyarakat. Fungsi kontrol seperti ini diyakini dapat mendukung pertumbuhan sektor-sektor produktif daerah. **