Oleh: Dr. Sofyan, SE.,MM., – (Sekretaris Himpunan Masyarakat Sinjai (Himas)
Musyawarah Besar (Mubes) dan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), yang akan digelar di Makassar pada 9–11 April 2025 mendatang, bukan sekadar agenda rutin lima tahunan.
Di dalamnya, tersembunyi harapan besar dari diaspora Bugis-Makassar-Toraja untuk menemukan sosok pemimpin yang mampu mempersatukan dan mengonsolidasikan potensi perantau Sulawesi Selatan di seluruh Nusantara—bahkan dunia.
Nama Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, mencuat kuat sebagai kandidat Ketua Umum KKSS.
Dukungan terhadapnya tidak datang secara sporadis, tetapi mengalir konsisten dari berbagai elemen masyarakat Sulawesi Selatan. Salah satunya dari Himpunan Masyarakat Sinjai (HIMAS), yang melalui Sekretaris Umumnya, Dr. Sofyan, MM, menyatakan bahwa Amran merupakan figur yang paling ideal untuk memimpin Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS ke depan.
“Pak Amran sudah selesai dengan dirinya. Beliau punya kapasitas, pengalaman, dan integritas. Jika diberi amanah, saya yakin beliau akan memaksimalkan seluruh potensinya untuk kemajuan warga perantau Sulawesi Selatan,” ujar Sofyan.
Pernyataan ini tidak mengada-ada. Andi Amran bukan hanya dikenal sebagai birokrat dan teknokrat sukses, tetapi juga sebagai sosok dermawan yang banyak membantu masyarakat tanpa banyak publikasi.
Selama menjabat sebagai Menteri Pertanian, ia konsisten menyuarakan keberpihakan terhadap petani, termasuk dari kampung halamannya. Ia juga dikenal aktif menjalin hubungan dengan berbagai tokoh perantauan, membangun jejaring sosial dan ekonomi, serta mendorong kemandirian komunitas Bugis-Makassar di perantauan.
Lebih dari itu, Andi Amran memiliki satu keunggulan yang tak semua tokoh miliki: keberterimaan lintas etnis, lintas profesi, dan lintas generasi. Ia bisa berbicara dalam bahasa bisnis kepada para saudagar, berdialog dalam bahasa hati kepada tokoh adat, dan menyampaikan inspirasi dalam bahasa harapan kepada generasi muda Sulawesi Selatan di rantau.
KKSS, sebagai salah satu paguyuban diaspora terbesar di Indonesia, kini membutuhkan figur pemersatu yang tidak hanya populer, tetapi juga mampu menavigasi organisasi dalam menghadapi tantangan zaman—globalisasi, urbanisasi, dan transformasi digital.
Andi Amran Sulaiman adalah Figur yang mampu menumbuhkan semangat kolektif, menjaga identitas budaya, namun tetap adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dengan segala catatan prestasi dan kontribusinya, Andi Amran Sulaiman tampak memenuhi kriteria itu. Namun tentu saja, pemilihan Ketua Umum KKSS nanti bukan hanya soal popularitas, melainkan juga komitmen, integritas, dan kemampuan merawat keberagaman dalam tubuh organisasi.
Jika mandat itu benar-benar diberikan kepadanya, maka tantangan berikutnya adalah mewujudkan ekspektasi besar itu menjadi kerja nyata—bukan hanya simbolik.
KKSS memerlukan arah baru yang berani, terukur, dan membumi. Dan harapan itu, saat ini, tengah dipertaruhkan pada sosok Andi Amran Sulaiman. **