Peristiwa

PT Vale Dipertanyakan: Kenapa Air Limbah Merah Dibiarkan Mengalir ke Sungai Sumber Air Warga?

605
×

PT Vale Dipertanyakan: Kenapa Air Limbah Merah Dibiarkan Mengalir ke Sungai Sumber Air Warga?

Sebarkan artikel ini
sungai Huko-Huko tercemar
sungai Huko-Huko tercemar

Kolaka, Sulawesi Tenggara – Persoalan pencemaran air bersih di Desa Huko-Huko memasuki babak baru setelah dilakukan penelusuran lapangan pada Jumat (31/10) yang berhasil mengidentifikasi jalur langsung limpasan sedimen merah dari area pertambangan nikel.

Haslim, warga Desa Huko-Huko yang juga menjadi saksi utama pencemaran keran air bersih warga, melakukan penelusuran pada dua waktu berbeda hari ini. Hasilnya, ia menemukan bahwa sumber masalah berada di Sungai Aemea, anak sungai dari Sungai Huko-Huko yang terbukti terhubung langsung dengan aktivitas penambangan PT. Vale Indonesia IGP Pomalaa.

Pada pukul 09.00 WITA, Haslim mencatat debit air di Sungai Aemea normal, meski masih terlihat sisa-sisa banjir lumpur merah yang terjadi sehari sebelumnya. Namun, pada kunjungan kedua pukul 14.00 WITA, kondisi berubah drastis.

“Saya temui kali Aemea tersebut sudah banjir warna merah,” jelas Haslim. “Info yang kami dapatkan, lokasi mining Vale diguyur hujan, dan air hujan tersebut langsung turun melalui jalur Sungai Aemea, menyusuri dan bercampur dengan air Sungai Huko-Huko yang saat itu airnya sangat jernih bahkan bebatuannya nampak dari dasar air.”

Fakta bahwa air Sungai Huko-Huko dalam kondisi jernih, namun langsung tercemar setelah menerima limpasan dari Aemea, membuktikan anak sungai tersebut berfungsi sebagai jalur cepat (fast track) bagi sedimen laterit dari lokasi proyek PT Vale.

Dampak dari masifnya limpasan sedimen ini kini menyebabkan disrupsi layanan publik yang mendesak. Karena kondisi air yang sangat keruh oleh lumpur merah, suplai air bersih ke rumah-rumah warga kini dihentikan (ditutup) oleh pihak Water Plant PT Antam Tbk, yang mengelola instalasi air di wilayah tersebut.

Selain krisis air bersih akut, ancaman lingkungan dan ekonomi juga menghantui warga Huko-Huko:

  1. Ancaman Pangan: Dikhawatirkan padi akan kerdil dan hasil panen akan berdampak buruk ketika air merah ini masuk ke persawahan warga.
  2. Kesehatan Mental Anak: Anak-anak yang biasa bermain atau mandi di sungai kini menjadi takut karena warna air tidak seperti biasanya.
  3. Dampak Industri Lain: Air Sungai Huko-Huko juga digunakan oleh PT. Antam Tbk sebagai keperluan operasional Feni Plant mereka, menandakan bahwa pencemaran ini berpotensi merugikan pihak industri lain.

Kejadian ini secara tajam menyoroti kesenjangan antara janji-janji korporasi dan realita di lapangan. Proyek IGP Pomalaa yang diusung PT Vale selalu menekankan komitmen Good Mining Practice dan pembangunan mitigasi sedimen.

“Harusnya pihak perusahaan sudah bisa mengantisipasi agar kejadian ini tidak terjadi,” kritik Haslim. “Tapi saya perhatikan pihak perusahaan baru akan bertindak ketika kondisi tersebut telah terjadi seperti saat ini.”

Warga menilai tindakan reaktif perusahaan sebagai kegagalan dalam menjalankan komitmen keberlanjutan yang telah disepakati.

Terkait temuan pencemaran ini, awak media telah mencoba melakukan konfirmasi langsung kepada manajemen PT Vale Indonesia Tbk. Namun, pihak perusahaan hanya memberikan tanggapan singkat.

Pihak manajemen PT Vale mengatakan: “Mas, nanti akan kita kasih holding statement-nya.”

Dalam komunikasi korporat, holding statement adalah pernyataan awal dan umum yang bertujuan mengakui insiden sambil menunda rilis informasi lengkap dan resmi. Respons ini dinilai warga dan pengamat sebagai upaya perusahaan untuk mengulur waktu dan berpotensi meredam narasi, di tengah krisis air bersih yang dialami warga sejak semalam.

Warga Ring 1 di Desa Huko-Huko menuntut jaminan bahwa aktivitas tambang PT Vale tidak menimbulkan kerugian, baik dari aspek kesehatan, material, maupun lingkungan. Mereka mendesak Bupati Kolaka untuk segera menindak dan memberikan teguran tegas kepada PT Vale. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!